Mereka menjawab: "Di dalam tempat suluk yang terletak di sini tinggal seorang yang soleh. Setahun sekali ia keluar dari tempat suluk mengubat dengan meniup orang-orang ini lalu semuanya sembuh. Setelah itu ia pun kembali ke tempat suluknya dan setahun kemudian barulah ia keluar lagi. "
Dengan sabar aku menantikan orang alim itu keluar dari tempat suluk. Ternyata yang kulihat adalah seorang lelaki berwajah pucat, berbadan kurus dan bermata cengkung. Aku merasa gementar kerana kagum memandang dirinya. Dengan penuh belas kasihan orang alim itu memandang orang yang berdoa di situ, kemudian memandang ke atas. Setelah itu semua orang-orang yang menderita sakit itu ditiupnya beberapa kali. Dan semuanya sembuh dari penyakitnya.
Ketika orang alim itu hendak kembali ke tempat suluknya, aku segera menarik pakaiannya dan berkata:
"Demi kasih Allah engkau telah menyembuhkan penyakit-penyakit yang nampak oleh mata kasar tetapi sekarang sembuhkanlah penyakit di dalam batinku ini."
Sambil memandang diriku orang alim itu berkata: "Zun Nun lepaskanlah tanganmu dariku. Dia Yang Maha Besar mengawasi dari pundak kebesaran dan keagungan. Jika Dia melihat ada seseorang bergantung kepada selain daripada-Nya, pasti Dia akan meninggalkan dirimu bersama orang itu maka malanglah engkau di tangan orang itu."
Setelah berkata demikian ia pun kembali ke tempat ia bersuluk.
No comments:
Post a Comment