Friday, February 24, 2012

Husnul Khatimah

Adab Supaya Dikurniai Husnul Khatimah

1. Sebaik-baik umur adalah umur yang
panjang dan penuh dengan amal
saleh. Dan seburuk-buruk umur
menurut Allah adalah yang panjang
umurnya tetapi diisi dengan dosa dan
maksiat kepada Allah.
2. Keadaan di akhir hayat seseorang
bergantung kepada amalan sehari-
hari. Oleh kerana itu, isilah hari-hari
kita dengan selalu meningkatkan iman
dan amal saleh.
3. Selain berusaha untuk selalu
meningkatkan ibadah fardhu dan
sunnat, maka perlu memperbanyak
amalan ihsan, iaitu amalan yang
memberi kebaikan kepada orang
ramai, baik berupa ajakan untuk
kembali kepada Allah (dakwah ilallaah)
, menyebarkan ilmu, menyebarkan
kasih sayang, menyebarkan amal
soleh, dan selalu tawa shaubil wa
tawaa shaubish-shabr.
4. Tidak meminta mati kacuali karena
telah terjadi fitnah yang mengancam
keselamatan diri dan agamanya.
5. Jangan sekali-kali berfikir untuk
mengakhiri hidup dengan jalan pintas
karena adanya tekanan hidup yang
berat. Orang yang mengakhiri
hidupnya dengan jalan pintas (bunuh
diri) tidak akan diterima amalnya dan
dipastikan dia akan masuk neraka.
6. Ajal adalah sebuah misteri, merupakan
rahasia Allah. Bisa datang secepat
kilat, tetapi bisa tidak datang-datang
walaupun telah dinanti-nantikan
setiap saat. Namun jika ajal telah
datang, tidak bisa ditunda atau
dimajukan walaupun sedetik.
7. Mendawamkan doa untuk dijadikan
orang yang husnul-khatimah pada
setiap akhir solat fardhu.
8. Selalu menumbuhkan perasaan khauf
dan raja'a (takut dan harap), iatu
takut akan tidak diampuninya dosa-
dosanya dan berharap bahwa Allah itu
Maha Rahman dan Rahim yang akan
selalu memberikan rahmat kepada
orang-orang yang dikehendakinya.
9. Ketika sudah ada tanda-tanda kan
dipanggil oleh Allah, perbanyaklah
membaca kalimat thayyibah, kerana
siapa yang ucapan terakhirnya adalah
Laa Ilaaha illallah orang itu dijamin
masuk syurga.
Tanda – tanda Husnul Khatimah :
Mengucapkan syahadat menjelang
kematiannya,
Meninggal dalam keadaan berkeringat di
dahi (keningnya),
Meninggal pada malam Jum'at atau
siangnya,
Mati syahid di medan jihad,
Mati sebagai tentara di jalan Allah,
Meninggal dengan sebab sakit tha'un
(pes/sampar),
Meninggal dengan sebab sakit perut,
Meninggal karena tenggelam,
Meninggal karena keruntuhan bangunan,
Seorang wanita yang meninggal di dalam
masa nifasnya yaitu meninggal kerana
melahirkan anaknya,
Meninggal dengan sebab terbakar,
Meninggal dengan sebab sakit dzatul
jambi (radang selaput dada),
Meninggal dengan sebab sakit paru-paru
(TBC),
Meninggal dalam rangka
mempertahankan harta yang akan
dirampas,
Meninggal dalam rangka
mempertahankan agama dan jiwa,
Mati sebagai murabith (pasukan yang
berjaga di daerah perbatasan) di dalam
perang di jalan Allah,
Meninggal di atas amalan shalih.
HUSNUL KHATIMAH
Husnul khatimah tidak dapat dilihat dari
amalan seharian kita.
Nabi Muhammad SAW memerintahkan kita
untuk tidak jemu dalam mengerjakan
perbuatan baik dan tidak menyombongkan
amal baik kita. Kerana itu, belum tentu
amal baik kita diterima. Untuk itu, kita mesti
memiliki dua sikap: sikap takut yang besar
pada Allah dan sikap yang membentuk
tekad untuk terus beramal sebaik mungkin.
Orang yang cerdas adalah orang yang
sudah memperhitungkan sendiri amal-amal
yang dilakukannya, sebelum Allah
memperhitungkan amal-amalnya itu di
akhirat kelak. Ia takut akan akibat dari
dosa-dosanya, sebelum dosa-dosanya itu
menjadi penyebab kehancurannya.
Tanda-tanda Husnul Khatimah
Ingatlah kematian. Demi Dzat yang nyawaku
berada dalam kekuasaan-Nya, kalau kamu
mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya
kamu akan tertawa sedikit dan banyak
menangis.(Rasulullah SAW).
Sehalus-halus kehinaan di sisi Allah adalah
tercerabutnya kedekatan kita dengan-Nya.
Awalnya terlihat dari menurunnya kualitas
ibadah. Ilmu yang dapat membuatnya takut
kepada Allah tidak bertambah. Maksiat pun
mulai dilakukan. Kalau ibadah sudah
tercerabut satu persatu, maka inilah tanda
mulai tercerabutnya hidayah dari Allah.
Sahabat Hudzaifah berkata lirih, "Kekasih
datang dalam keadaan miskin. Tiadalah
beruntung siapa yang menyesali
kedatangannya. Ya Allah, jika Engkau tahu
bahwa kefakiran lebih aku sukai daripada
kaya, sakit lebih aku sukai daripada sehat,
dan kematian lebih aku sukai daripada
kehidupan, maka mudahkanlah bagiku
kematian sehingga aku menemui Mu.

No comments:

Post a Comment